Wednesday, May 30, 2012

Jam 3 pagi... Sedar tak sedar, rupanya malam telah berganti pagi.Sejak jam 10 malam tadi, saya memujuk mata supaya lena.Namun hasilnya...Nah, saya di sini! Menekan keypad bertemankan impian, esok saya mampu menempuhi dugaan hidup ini. Agak lama saya menahan diri dari berpuisi.Walaupun ilham datang tidak berhenti.Tadi, saya menulis sebuah puisi pendek yang saya sendiri tidak tahu tajuknya. Aku satu dalam seribu. Jika ditiup bayu, akan melayang seperti debu. Jika hilang dalam udara, nampak dalam cahaya. Jika lenyap dalam air, disitulah ia berakhir. Jika terlintas dalam bayangan, aku cuma secebis kenangan. Jika bisa terkenang, maaf mengganggu kebahagiaan. Jam 4 pagi... Aduh, secepat ini masa berlalu.Sekejap saja saya tertunduk menulis di sini, terpandang jam di sisi..angka sudah 4 pagi... Wahai hati, berlapanglah pada segala sesuatu.Pahit atau manis, meski sukar menerima kenyataan.Hidup ini sementara sahaja.Sampai pada hujung jalan kita, semuanya akan berakhir dan tak akan berulang lagi...

Saturday, May 12, 2012

Menjaga Hati..
Memujuk Jiwa.


Assalamualaikum salam sejahtera.Berdiam seketika dari kemas kini blog, lantaran kesihatan sangat tidak mengizinkan.Lagi pun, sejak kebelakangan ini ekoran dari dugaan hidup membuat aku trauma melayari dunia maya.Sesekali singgah di laman soSIAL Fesbuk, sekadar mengikuti perkembangan mereka yang kukenali.Tercalar rasa dinding hati berada di sana, meski ada kenangan yang tidak mungkin dilupakan.Pahit juga manis, sebuah perjalanan....


Beberapa hari lepas seorang kawan berkata dalam nada terkawalnya, "Hatiku sakit,hatiku sedih, tiada sapa tahu.." Kurenung wajahnya yang sedikit tersenyum.Jelas dia menyembunyikan sebuah rasa pedih yang hanya dia tahu apakah itu.Di dalam hati, aku berbisik sendiri..."Siapa saja mahu tahu, tentang hati kita yang tersakiti dan bersedih?" Kami terus terdiam, masing-masing membawa khayal dan fikir ke dalam dunia sendiri...
Hari ini kebetulannya mengemas kini blog pada tarikh Hari Ibu.berbicara tentang Ibu....
Mungkinkah, sikap pendiam yang kumiliki adalah dari sikap ibu.Perjalanan hidupnya tidak semanis yang diharapkan.Itu yang selalu ibu katakan kepada kami, khususnya selalu bercerita padaku kerana katanya, kisah hidup kami tidak jauh berbeza.terkadang ketika ibu berkisah tentang masa lalu, ada genangan airmata di tubir matanya.Suaranya mulai berubah.Kadang2 juga, kepedihan yang tergambar dalam ceritanya sikit pun tidak membuat dia menangis, sebaliknya menjadikan semua itu sebagai panduan kepadaku bahawa hidup ini tidak selalunya indah.Dan tidak semestinya pahit.Juga, airmata tidak mungkin mampu merubah apa yang telah terjadi.


Apa petua ibu boleh menahan dirinya dari menangis tatkala kisah pedih hidupnya menjadi santapan telinga yang mendengar? Apa petua ibu boleh tahan dengan kekurangan yang berpanjangan di dalam hidupnya? 
Ibu berkata, biarlah kita kurang dan tidak memiliki apa yang orang ada.Asalkan hati kita bersih dari hasad dan noda.Kita tidak boleh menafikan diri kita berdosa, tetapi jangan jadikan dosa sebagai alasan utntuk tidak berbuat pahala.Biarlah kita berdiam bila dihina dan dicerca.Sebagai manusia, kita tidak boleh lari dari kebencian sesama manusia.Sampai masanya jika Allah tidak menunjukkan kebenarannya, ia akan terhenti dengan sendirinya.Caci, hina dan cerca itu akan menjadi asbab kepada kita untuk selalu berjaga-jaga.
Ku pujuk hatiku, kerana kutahu ia sedang terguris dan terluka.Ku jaga hatiku kerana ku tahu tiada siapa yang boleh menjaganya.Mustahil manusia bisa melakukan pekara yang sama dalam satu masa.Ketika itu, salah satu dari perlakuannya sudah pasti membuat orang lain terasa.


Teringat seorang kenalan yang sangat menjaga...
Tiba-tiba, sebak berputar dalam kantung jiwa.Banyak nasihat dan pesannya, hari ini terbukti benar.Sesungguhnya, persahabatan yg terjalin dengan niat ikhlas itu selalu terbukti dalam rahmat Allah.Semoga Allah selalu bersamamu kawan, dalam susah dan senang.